![]() |
Murid-murid penyandang tuna grahita di SLB Among Asih, Surabaya |
Surabaya, ChaozNews – Tidak ada orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi tuna grahita (Mental Retardation). Anak-anak yang mengalami cacat lahir itu memang tidak memiliki mengikuti pelajaran layaknya anak normal. Namun itu bukan berarti mereka tidak berhak mendapatkan pendidikan
![]() |
Ita Susiana, S.Pd |
Menurut Ita Susiana, S.Pd, tuna grahita dibagi menjadi tiga macam. “Pertama becil, imbecil dan idiot. Yang membedakannya adalah nilai IQ dan tingkat pemahaman mereka. Tetapi sama saja mereka tetap tidak bisa mengikuti pelajaran layaknya anak normal.” Ujar guru SLB Among Asih yang bertempat di kawasan Tenggilis ini.
![]() |
Salah satu anak tuna grahita |
“ Anak tuna grahita macam apapun memang tidak bisa mengikuti pelajaran akademik seperti anak normal seumuran mereka, namun mereka tetap bisa dilatih keterampilan khususnya motorik halus.” Ujar Ita. Menurut Ita, ketrampilan motorik halus itu contohnya mewarnai dan meruncing pensil. Jika sudah dewasa, keterampilannya ditingkatkan menjadi keterampilan aplikatif seperti memasak atau keterampilan rumah tangga lainnya.
![]() |
Kegiatan belajar mengajar anak tuna grahita |
Melalui keterampilan tersebut, Ita menambahkan bahwa dimasa depan anak-anak tuna grahita tersebut tetap bisa bekerja untuk menafkahi hidup mereka. “ Caranya, mereka juga diajari berwirausaha agar mereka dapat memanfaatkan keterampilan tersebut untuk mencari uang. Contohnya menjadi satpam atau sekedar membantu di toko dan salon.” Ujar wanita yang sudah mengabdikan dirinya sebagai pengajar sejak 20 tahun lalu ini.
Baginya yang terpenting dari mendidik anak tuna grahita tersebut adalah ketelatenan. “Dalam mendidik mereka, kita jangan membebani mereka dengan target tetapi biarkan mereka belajar pelan-pelan sampai mengerti. Selain itu kita juga membutuhkan bantuan orang tua anak tuna grahita agar tidak overprotected terhadap mereka.” Ujar wanita yang tinggal di daerah dukuh pakis ini. ” Tujuan sebenarnya cuma satu agar mereka bisa berlatih hidup mandiri.” Pungkasnya. (Chriz)
Dipost oleh : Christian Arriandi/51408056
Tidak ada komentar:
Posting Komentar