Jumat, 10 Juni 2011

Biaya Sewa Makin Mahal, Masih Berharap Naik Haji

Pegawai Pangsit Mie Bu Kusni mengemasi barang dagangannya.
Surabaya – Gejolak perekonomian dewasa ini tidak hanya menyerang kaum ekonom makro. Bahkan, para pelaku ekonomi mikro kini harus berjuang untuk mempertahankan arus ekonomi di dalam pekerjaannya. Salah satu pelaku ekonom mikro adalah para penjaja kuliner di Surabaya. Reporter Berita Asik berhasil meliput salah satu pedagang pangsit mie yang berada di kantin Gedung W, Universitas Kristen Petra (UK Petra). Banyak disebut sebagai pangsit mie legendaris oleh para mahasiswa karena sudah berjualan di kantin UK Petra sejak tahun 1978.

Selama 33 tahun berjualan di kantin UK Petra, berbagai pengalaman dan peristiwa ekonomi yang terjadi telah dialami oleh Pangsit Mie Bu Kusni.

“Dulu waktu uang sewa dipegang sama koperasi Petra tahun 1978, bayarnya cuma Rp 2.000,00 per bulan, kalau sekarang bayarnya langsung ke Yayasan Petra, jadi Rp 1.100.000,00 per bulan” tutur Bu Kusni , pemilik kantin yang diikuti gelak tawanya.

Menurut Bu Kusni sendiri, pemasukan yang diterima terbilang cukup. Diakui bahwa ia dapat menyekolahkan keempat anaknya hingga lulus SMA yakni dari berdagang pangsit mie di UK Petra.

“Kalau ramai bisa dapet Rp 3.000.000,00/ hari, apalagi waktu ada mahasiswa baru. Masih semangat-semangatnya makan mie. Susahnya kalau sepi. Kadang cuma dapet Rp 700.000,00/hari,” ujar Bu Kusni bercerita mengenai pengalamannya setiap tahun.

Namun, jika ditelisik lebih dalam lagi terkadang pendapatan bersih yang diterima oleh Bu Kusni cukup berat jika harus disesuaikan dengan biaya sewanya. Apalagi jika sudah menginjak bulan Januari dan Juli yang merupakan bulan non aktif di UK Petra.

“Susahnya kami harus tetap membayar meskipun sepi. Padahal waktu dulu ngga pakai bayar. Sekarang sejak dipegang Yayasan setiap bulan harus bayar, kan susah kalau pendapatannya ngga banyak” ujar Ibu yang bertempat tinggal di daerah Siwalankerto Surabaya tersebut.

Bu Kusni ingin agar ke depannya, kebijakan Yayasan Petra untuk memberlakukan aturan yang terdahulu dapat direalisasikan kembali. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh pedagang kantin lainnya di UK Petra.

Aturan pembayaran yang pernah diberlakukan oleh UK Petra sebelumnya yakni dengan membebaskan biaya sewa pada bulan Juli dan Januari. Hal tersebut dikarenakan UK Petra menjalani bulan tentatif di mana kegiatan administratif tetap berjalan tetapi kegiatan belajar mengajar diliburkan.

Meskipun masih sekedar berharap, Pangsit Mie Bu Kusni tetap bertahan hingga kini karena masih dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan.

“Kebutuhan saya sendiri sudah cukup. Saya kan sudah tua, jadi cukup untuk makan sehari-hari. Tapi saya masih ingin naik haji bareng-bareng keluarga,” pungkas Bu Kusni.(/nic)

Nico Setiawan Susilo (51408022)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar