Kamis, 14 April 2011

Pelikan KBS Minim Kandang


Surabaya, Satwa "imigrasi" Australia, Pelikan kini menjadi sorotan tersendiri di KBS (Kebun Binatang Surabaya). Saat ini Pelikan di KBS mencapai 140 ekor. Tim berita asik   menyempatkan diri mendatangi satwa berparuh panjang pada Sabtu (09/04).

     Sebagai salah satu satwa yang dilindungi di KBS, pelikan harus mengalami "sengsara" yang tak kunjung terselesaikan. Dengan jumlah yang mencapai ratusan ekor, satwa asal Australia yang Hijrah ke Pulau Jawa ini berhasil ditangkarkan di KBS. Namun sayang, jumlah populasi yang banyak ini mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, KBS mampu mempertahankan Pelikan hingga mencapai 140 ekor. Namun sisi negatif ialah jumlah yang besar ini menjadi over populate. 

      Menurut pengamatan tim Berita Asik Banget, jumlah Pelikan yang banyak ini membuat satwa tersebut menjadi semakin terhimpit ruang geraknya. Bahkan beberapa ekor harus berhimpitan di kandang yang sudah mulai rusak. Agus Supangkat (Humas KBS) menyatakan jumlah yang besar ini diakibatkan mudahnya Satwa bersayap ini menelurkan 5 – 6 ekor pertahun. “Jumlah kelahiran yang besar ini membuat populasi mereka bertambah juga,” terang Agus. 

Soal kandang yang sudah mulai rusak dan tak muat lagi, Agus menyatakan saat ini masih direncanakan pembuatan kandang baru. “Rencana ini tidak gampang. Ada beragam masalah yang dihadapi KBS,” tegas Agus. Menurutnya, permasalahan kepemilikan KBS dan keuangan yang tidak menentu menjadi penyebab utama hal ini belum direalisasikan. “Kami masih harus memperbaikai permaslahan tersebut,” tambahnya.

Tak muat: Populasi Pelikan KBS kian meningkat.
              
 Agus menyatakan telah membuka ruang kepemilikan Pelikan. Dalam beberapa waktu terakhir ini Pelikan dapat dipelihara masyarakat umum. “Prosedurnya harus jelas. Mereka yang ingin memiliki Pelikan harus memenuhi beberapa persyaratan,” imbuh Agus. Menurutnya masyarakat yang ingin memelihara Pelikan harus memiliki sertifikat resmi dari Badan Institusi Satwa mengenai kemampuan memberi makan (Feeding). Surat tersebut harus dimiliki secara sah.

Agus Supangkat dan tim Berita Asik Banget.

     Salah seorang pengunjung KBS, Airul (30) menyatakan kondisi pelikan saat ini sangat memprihatinkan. Kandang yang mulai rusak dan bertahun-tahun belum diganti menjadi masalah utama satwa pemakan ikan tersebut. “Harusnya KBS segera menangani masalah ini,” ujar pria asal Malang ini. Airul berharap ada sinkronisasi antara eksistensi KBS dengan kualitas perawatan satwa yang ada. “Entah itu Pelikan atau satwa lain, yang penting unsur perawatan harus dijaga,” tambahnya.
                            

     Pelikan yang ada di KBS merupakan reaksi imigrasi Pelikan dari Negara Australia yang mendarat di Pulau Jawa dan berhasil ditangkap oleh nelayan-nelayan Jawa. Pelikan tersebut diberikan ke KBS untuk ditangkarkan.  

Dibanding satwa lainnya, Pelikan merupakan satwa yang mudah perawatannya. Cukup dengan konsumsi ikan beku, satwa Australia ini bisa bertahan hidup.“Saat ini kami memberi makan dengan ikan segar biasa. Namun itu cukup untuk Pelikan,” tambah Agus.  (Andreas C.S./51406107).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar