Selasa, 12 April 2011

Berhasil Lestarikan Satwa Langka, Kirimkan Komodo ke Afrika

Surabaya - Tidak dapat dipungkiri bahwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) memiliki aset satwa terbaik di Indonesia. Termasuk koleksi yang dikategorikan sebagai satwa langka, KBS  berupaya untuk mempertahankan predikat tersebut di mata masyarakat, khususnya di Surabaya. Sejak persitiwa hilangnya tiga ekor komodo beberapa bulan silam membuat mata masyarakat tertuju pada kinerja para pegawai KBS. Upaya pemeliharaan dan proteksi satwa oleh para pegawai KBS hingga kini masih terus ditingkatkan. Banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai kondisi yang dialami oleh satwa langka, khususnya di KBS. Bagaimanapun juga kehilangan maupun kepunahan satu spesies satwa akan menjadi berita buruk bagi masyarakat.

“Hingga saat ini jumlah populasi satwa di KBS sebanyak 4200 populasi dengan rincian 250 jenis hewan. 80% dari jenis hewan tersebut adalah satwa dilindungi,” tutur Agus Supangkat, Humas Kebun Binatang Surabaya. Satwa yang dilindungi oleh KBS sebagian besar adalah satwa yang bisa dikategorikan langka karena dewasa ini kuantitasnya semakin berkurang. Satwa langka tersebut sebut saja seperti Komodo, Gajah Sumatera, Jalak Bali, Bekantan, Harimau Sumatera, Orang Utan, Babi Rusa, satwa tersebut tidak lagi banyak ditemukan. Satwa langka kini mengalami degradasi kuantitas karena semakin minimnya habitat yang tersedia bagi mereka. “Maka dari itu kami (KBS) memerhatikan berbagai aspek untuk menjaga kelestarian mereka, termasuk makanan,” tutur pria yang sudah bekerja di KBS selama 20 tahun tersebut.

Untuk masalah makanan bagi satwa langka, KBS memiliki sistem yang telah disetujui oleh pemerintah setempat. “Kalau urusan kualitas makanan satwa langka tentu kami sudah menyesuaikan dengan standar yang ada. Kami memberikan makanan sesuai habitat mereka dengan rekomendasi ahli gizi,” ungkap Agus. Ahli gizi menentukan makanan yang akan dikonsumsi oleh satwa langka guna menghindari kepunahan. Apabila makanan satwa langka tersebut tidak dapat dijangkau oleh KBS, maka ahli gizi akan memberikan makanan substitusi yang memiliki nilai nutrisi setara.

Hingga kini KBS bisa menjadi sebuah wadah bagi para pecinta satwa langka, khususnya komodo. Dengan berubahnya logo dan icon KBS menjadi komodo, cukup membuktikan bahwa KBS ingin mempertahankan eksistensi reptil karnivora yang hampir punah tersebut. “Di antara status genting, mendekati punah, dan hampir punah, komodo termasuk pada status hampir punah. Kami baru mengirimkan satu ekor ke Afrika karena di sana sudah tidak ditemui lagi hewan komodo,” tutur Agus saat dikonfirmasi di perpustakaan KBS. Berbagai upaya akan terus digencarkan KBS dalam melestarikan satwa langka, termasuk keberhasilan melestarikan komodo sebagai icon KBS. (nic).


Nico Setiawan Susilo (51408022)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar