 |
The Baby Dragon's Communion |
ChaozNews@Beritaasik-Kebun Binatang Surabaya(KBS) merupakan obyek wisata sekaligus pusat pelestarian satwa kebanggaan Indonesia dan Jawa Timur. Disana terdapat sekitar 351 spesies satwa yang terdiri atas mamalia, aves(unggas), reptil dan pisces(ikan). Masing-masing dirawat dengan metode yang berbeda dan ditempatkan di kandang yang sesuai dengan habitat asli mereka.
Mengenai perawatan, setiap satwa dalam KBS mendapatkan perawatan dan akomodasi standar seperti pemberian makan dan vitamin, pembersihan kandang, serta penanganan gawat darurat apabila sakit. Namun, apabila yang dirawat adalah satwa yang masih bayi penanganannya berbeda dengan satwa yang sudah dewasa. Khusus untuk bayi-bayi satwa ini mereka ditangani di unit khusus yang bernama Nursery.
 |
Baby Chimp |
 |
Baby Iguana |
Begitu memasuki daerah Nursery, bau menyengat langsung tercium. Sangat wajar karena tempat itu merupakan tempat perawatan satwa yang memiliki bau khas yang natural. Belum lagi tercampur dengan bau kotoran mereka yang masih tersisa di kandang. Namun ”aroma” tersebut dapat dinetralisir ketika melihat sekumpulan bayi-bayi komodo serta simpanse yang bertingkah dengan lincah dan lucu di kandang mereka masing-masing.
Menurut staf humas KBS Agus Supangkat, unit Nursery dalam KBS sudah ada sejak tahun 1997. Menurutnya, unit ini berfungsi untuk melindungi dan merawat bayi-bayi satwa yang tidak mampu dirawat oleh induknya sendiri. Apalagi jika bayi-bayi satwa tersebut termasuk satwa yang dilindungi.
”Nursery sudah ada sejak tahun 1990 an, kira-kira tahun 1997. Fungsinya menggantikan fungsi induk yang tidak sanggup merawat anaknya sendiri,” Ujar Agus ketika ditemui di kantornya Sabtu (8/4) kemarin. ”Selama ini fungsinya masih memadai dan mencukupi,” Tambahnya ketika ditanya mengenai kondisi Nursery itu sendiri.
Menurut Rukin, keeper dari unit Nursery ini, selain melindungi bayi satwa yang tidak mendapatkan perawatan secara alami, unit ini juga melindungi bayi-bayi satwa yang rawan terhadap ancaman kanibalisme dan yang tidak dapat tumbuh normal jika tetap dirawat secara alami oleh induknya.
 |
Mr. Rukin |
” Contohnya adalah bayi komodo, apabila tidak dipisah maka bayi-bayi tersebut bisa dimakan oleh komodo lain yang lebih besar. Juga ketika ada hewan lain yang induknya tidak bisa menyusui maka anaknya dipindahkan ke Nursery,” Ujar pria asal Nganjuk ini. Rukin juga menjelaskan bahwa satwa yang sering dirawat disini adalah rusa, komodo serta kanguru.
Pria yang sudah menjadi keeper selama empat tahun ini menjelaskan bahwa rata-rata usia satwa yang ada di Nursery ini adalah satu bulan hingga dua tahun. ” Mereka ada di Nursery bisa sampai usia 6-8 tahun tergantung jenis satwanya. Setelah itu mereka akan dikembalikan ke kandangnya untuk bersosialisasi dengan satwa sejenisnya. Mereka juga ingin hidup bebas ,” Ujar bapak dua anak ini.
Mengenai pengembalian satwa, Rukin mengatakan hal tersebut menunggu perintah dari atasannya. ”Untuk pemindahan dari Nursery biasanya menunggu perintah, repotnya kalau ternyata satwa tersebut sudah waktunya dipindah namun infrastruktur kandangnya masih rusak atau overload sehingga tidak siap untuk ditempati,” Begitu ujar pria lulusan SMA ini. Kendala seperti itu dapat membuat satwa menjadi stress dan menghambat perkembangan mereka.
 |
Kandang untuk bayi Iguana |
Kendala lain yang dirasa cukup serius adalah seringkali terjadi keterlambatan penanganan terhadap bayi satwa yang mengalami penyakit atau kelainan. ” Saya akui pernah ada satwa yang gagal ditangani di Nursery ini. Antara lain kanguru, lutung dan rusa. Mereka pernah gagal ditangani karena sudah cacat sejak lahir dan memang respon penanganan dini nya terlambat,” Sesalnya.
Meskipun fungsinya sangat krusial, hampir tidak ada bantuan dari pihak lain untuk meringankan tugas Rukin dalam menjaga Nursery. ”Selama ini kita mengandalkan dana dari donatur dan penghasilan tiket yang pas-pas an untuk perawatan semua unit KBS termasuk Nursery ini,” Ujar Rukin. ” Dari organisasi pecinta satwa juga sekedar mengobrol obrol saja, belum ada yang tergerak untuk membantu mengawasi dan merawat bayi-bayi satwa ini,” Pungkasnya.
Harapan Rukin kedepannya untuk Nursery ini sangat sederhana, ia hanya ingin satwa-satwa yang dipercayakan kepadanya tetap sehat dan mendapat fasilitas perawatan yang layak. ”Bagaimanapun saya akan menjaga satwa tetap sehat, kalau sehat kan tugas saya lebih ringan dan tidak repot,” Ujar keeper yang saking berdedikasinya hingga tidak sanggup meninggalkan Nursery sedetikpun ini. (Criz)
Posted By Christian Arriandi (51408056)